Hutan mangrove adalah tipe hutan yang khas terdapat di sepanjang pantai atau muara sungai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut.tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah.Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat mangrove.mangrove tumbuh pada pantai-pantai yang terlindung atau pantai-pantai yang datar,biasanya di sepanjang sisi pulau yang terlindung dari angin (Nybakken 1988).
Menurut LPP Mangrove (2008),mangrove adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai.Hutan mangrove dikenal juga dengan istilah tidal forest,coastal woodland atau juga hutan payau.
Menurut Kusmana (1995) mangrove adalah suatu komunitas tumbuhan atau suatu individu jenis tumbuhan yang membentuk komunitas di daerah pasang surut.Hutan mangrove adalah tipe
hutan yang secara alami dipengaruhi oleh pasang surut air laut,tergenang pada saat pasang naik dan bebas dari genangan pada saat pasang rendah.Ekosistem mangrove adalah suatu sistem yang terdiri atas lingkungan biotik dan abiotik yang saling berinteraksi di dalam suatu habitat mangrove.
Karakterisitik Fisik Mangrove
Ekosistem mangrove dapat tumbuh dengan baik pada pantai yang relatif
tenang, datar dan terdapat muara sungai besar yang membawa sedimen dari hulu
berupa material lumpur pasir.
Anwar dan Gunawan (2008) menyatakan bahwa
sebagian pohon mangrove dijumpai disepanjang pantai terlindung yang berlumpur,bebas dari angin yang kencang dan arus (misalnya di mulut muara
sungai besar).Mangrove juga dapat tumbuh di atas pantai berpasir,berkarang dan
di pulau-pulau kecil. Mangrove dapat tumbuh dengan subur jika terdapat endapan
lumpur dan air tawar yang berlimpah. Hutan mangrove tersebar luas dan tumbuh
rapat di muara sungai besar di daerah tropis,tetapi di daerah pesisir pantai
pegunungan,hutan mangrove tumbuh di sepanjang garis pantai yang terbatas dan
sempit. Perluasan hutan mangrove banyak dipengaruhi oleh topografi daerah
pedalaman.Terdapat hubungan erat antara kondisi air dengan vegetasi hutan
mangrove.
Menurut Nontji (1996) mangrove tumbuh pada pantai-pantai yang
terlindung atau pantai-pantai yang datar.Biasanya di tempat yang tidak ada muara
sungainya,luasan mangrovenya tipis,namun pada tempat yang mempunyai muara
sungai besar dan delta yang aliran airnya banyak mengandung lumpur dan pasir,mangrove biasanya tumbuh luas.
Mangrove merupakan ekosistem khas yang
memiliki ciri-ciri yang unik.Adapun ciri-ciri ekosistem mangrove menurut
Lembaga Pusat Penelitian (LPP) Mangrove (2008) sebagai berikut:
A.Ciri-ciri terpenting dari penampakan hutan mangrove,terlepas dari
habitatnya yang unik,adalah :
1.Memiliki jenis pohon yang relatif sedikit .
2.Memiliki akar tidak beraturan (pneumatofora) misalnya seperti
jangkar melengkung dan menjulang pada bakau (Rhizophora spp.),
serta akar yang mencuat vertikal seperti pensil pada pidada
(Sonneratia spp.) dan pada api-api (Avicennia spp.).
3.Memiliki biji yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di
pohonnya,khususnya pada Rhizophora.
4.Memiliki lentisel pada bagian kulit pohon.
B.Tempat tumbuh hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus, diantaranya adalah :
1.Tanah tergenang air laut secara berkala, baik setiap harinya atau
hanya tergenang pada saat pasang purnama.
2.Menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat.
3.Daerahnya terlindung dari gelombang besar dan arus pasang surut
yang kuat.
4.Airnya berkadar garam (bersalinitas), dari payau (2-22 ‰) hingga
asin.
Mangrove mempunyai tajuk yang rata dan rapat serta memiliki jenis
pohon yang selalu berdaun. Keadaan lingkungan hutan mangrove tumbuh,mempunyai faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air tanah dan tanahnya
tergenang air terus menerus.Menurut LPP Mangrove (2008) meskipun mangrove
toleran terhadap tanah bergaram (halophytes),namun mangrove dapat tumbuh
dengan baik di air tawar. Hal ini terlihat pada jenis Bruguiera sexangula,Bruguiera gymnorrhiza,dan Sonneratia caseolaris tumbuh,berbuah dan
berkecambah di Kebun Raya Bogor dan hadirnya mangrove di sepanjang tepian
Sungai Kapuas,sampai ke pedalaman sejauh lebih dari 200 km,di Kalimantan
Barat.
Menurut Bengen (2001) Tumbuhan mangrove mempunyai daya adaptasi
yang khas terhadap lingkungan, adaptasi tersebut yaitu:
a) Adaptasi terhadap kadar oksigen rendah, menyebabkan mangrove
memiliki bentuk perakaran yang khas :
(1) bertipe cakar ayam yang
mempunyai pneumatofora (misalnya :Avicennia spp.Xylocarpus spp.dan
Sonneratia spp.)untuk mengambil oksigen dari udara dan
(2) bertipe
penyangga/tongkat yang mempunyai lentisel (misalnya Rhizophora spp.)
b) Adaptasi terhadap kadar garam yang tinggi :
1) Memiliki sel-sel khusus dalam daun yang berfungsi untuk
menyimpan garam
2) Berdaun kuat dan tebal yang banyak mengandung air untuk
mengatur keseimbangan garam
3) Daunnya memiliki struktur stomata khusus untuk mengurangi
penguapan
c) Adaptasi terhadap tanah yang kurang stabil dan adanya pasang surut,dengan cara mengembangkan struktur akar yang sangat ekstensif dan
membentuk jaringan horizontal yang lebar.Disamping untuk
memperkokoh pohon,akar tersebut juga berfungsi untuk mengambil unsur
hara dan menahan sedimen.
Menurut Dinas Kehutanan Kabupaten Subang (2005) zonasi hutan mangrove
berdasarkan zonasi pengelolaan,dapat dibagi ke dalam tiga zona :
a. Zona Konservasi.Terletak paling depan 0 – 130 m dari selisih pasang
tertinggi dan terendah (sempadan pantai),merupakan sabuk pantai (green
belt) dan 100 m kanan kiri sungai (sempadan sungai) (Keppres No. 32
tahun 1990).
b. Zona Sylvofishery terbatas (blok penyangga).Luas zona ini sepertiga dari
luasan hutan mangrove, dengan asumsi 80% vegetasi mangrove dan 20%
berupa empang/tambak.
c. Zona Sylvofishery (blok budidaya).Luas zone ini adalah luas total
dikurangi zona konservasi dan zona penyangga.Terletak pada bagian
dalam dengan kegiatan rehabilitasi hutan.Budidaya ikan yang ideal
diasumsikan 50% berupa tegakan hutan dan 50% berupa tambak.
Fungsi Mangrove
Mangrove memiliki peran penting dalam melindungi pantai dari
gelombang,angin dan badai.Tegakan dapat melindungi pemukiman,bangunan
dan pertanian dari angin kecang atau instruisi air laut. Mangrove mempunyai
peranan penting dalam melindungi pesisir dari gempuran badai.Kemampuan
mangrove untuk mengembangkan wilayahnya ke arah laut merupakan salah satu
peran penting mangrove dalam pembentukan lahan baru.Akar mangrove mampu
mengikat dan menstabilkan substrat lumpur,pohonnya mengurangi energi
gelombang dan memperlambat arus,sementara vegetasi secara keseluruhan dapat
memerangkap sedimen (Othman 1994 dalam Noor dkk. 2006).
Post a Comment