Kata sakramen dalam bahasa indonesia berasal dari kata Latin, Sacramentum. Sakramen (bahasa Inggris: sacrament) —dengan kata sifatnya sakramental (bahasa Inggris: sacramental), sebagaimana dipahami oleh Gereja Katolik, adalah tanda yang terlihat, yang dapat ditangkap oleh panca indra, yang dilembagakan oleh Yesus dan dipercayakan kepada Gereja, sebagai sarana yang dengannya rahmat dari Allah dinyatakan melalui tanda yang diterimakan, yang membantu penerimanya untuk berkembang dalam kekudusan, dan berkontribusi kepada pertumbuhan Gereja dalam amal-kasih dan kesaksian. Gereja Katolik Ritus Timur umumnya menyebut Sakramen dengan istilah "Misteri" atau "Misteri Suci".
Kata sacramentum berakar pada kata sacr,sacer yang berarti;Kudus,Suci,Lingkungan orang kudus atau bidang yang suci.Kata Latin sacrare berarti menyucikan,menguduskan atau mengkhususkan sesuatu atau seseorang bagi bidang yang suci atau kudus.Kata sacramentum menunjukan tindakan penyucian itu ataupun hal yang menguduskan.
Meskipun tidak semua orang dapat menerima semua sakramen, sakramen-sakramen secara keseluruhan dipandang sebagai sarana penting bagi keselamatan umat beriman, yang menganugerahkan rahmat tertentu dari tiap sakramen tersebut, misalnya dipersatukan dengan Kristus dan Gereja, pengampunan dosa-dosa, atau pun pengkhususan (konsekrasi) untuk suatu pelayanan tertentu.
Gereja Katolik mengajarkan bahwa dampak dari suatu sakramen itu ada, yaitu ex opere operato (oleh kenyataan bahwa sakramen itu dilayankan), tanpa memperhitungkan kekudusan pribadi pelayan yang melayankannya. Tetapi kurang layaknya kondisi penerima untuk menerima rahmat yang dianugerahkan tersebut dapat menghalangi efektivitas sakramen itu baginya; sakramen memerlukan adanya iman meskipun kata-kata dan elemen-elemen ritualnya berdampak menyuburkan, menguatkan, dan memberi ekspresi bagi iman (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, 224).
Terdapat tujuh sakramen Gereja yang aktual dengan penjalanan hidup manusia,yaitu sebagai berikut;
1.Sakramen Baktis (Permandian)
Pada saat kelahiran, Tuhan mendekati kita dengan sakramen permandian dan menjadikan kita ciptaan baru,sebagai anak-nya.
2.Sakramen Krisma (Penguatan)
Pada masa remaja Roh Allah menguatkan kita dalam sakramen krisma agar kita mulai bertanggung jawab sebagai orang dewasa oleh pengakuan iman dalam hidup kita. Dalam sakramen krisma orang beriman diutus Roh untuk menjadi saksi kristus.
3.Sakramen Ekaristi ( Maha Kudus)
Yesus memberikan tubuh dan darah-nya diri-nya sendiri,sebagai santapan suci untuk mengembangkan hidup ilahi yang dianugrahkan-nya dalam permandian.Kita mengenail istilah dari perayaan Ekaristi,misa kudus,pemecahan roti, perjamuan Tuhan, sacrificium dan oblatio,liturgi ilahi, komuni suci, misteri-misteri, pengudusan atau oblatio.
4.Sakramen Perkawinan
Pada waktu itu ornag memilih panggilan hidupnya,sebagai suami-istri, atau pelanyanan suci umat Allah, Tuhan menganugrahkan dia karunia yang dia butuhkan untuk menjalakan panggilan hidupnya itu dengan baik.
5.Sakramen Imamat
Pemimpin perayaan itu diangkat dengan Sakramen Imamat (tahbisan). Pada masa lampau, Sakramen Imamat terlampau dibatis pada tugas dalam ekaristi. Dengan tahbisan, seseorang menjadi pemimpin dalam Gereja, dan dingkat untuk mengembalakan Gereja dengan sabda dan rahmat Allah.
6.Sakramen Minyak Suci ( Pengurapan Orang Sakit)
Apabila anggota Gereja sakit keras, Tuhan mendekati dia dengan Sakramen Minyak Suci ,sakramen orang sakit untuk mengampuni dosanya dan menyertai dia dalam keadaannya itu.
7.Sakramen Tobat (Pengakuan Dosa)
Kepada setiap orang berdosa yang tobat, Allah mengulurkan tangan-nya di dalam Sakramen Tobat.Dalam Sakramen Tobat Yesus membangkitkan kita dari dosa dan membawa kita kepada hidupnya.Berkat Sakramen tobat ini Allah Bapa menerima kembali kita seperti Ia menerima si anak yang hilang kembali (Luk. 15:11-14).
Post a Comment